LOKAKARYA REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

LOKAKARYA REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
Denpasar (denpasarkota.go.id), Pemkot Denpasar sangat menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional di Kota Denpasar yang kebanyakan dikelola langsung masyarakat sangat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat setempat dan perekonomian secara nasional. Untuk itu upaya revitalisasi terhadap pasar tradisional mutlak dilakukan agar memiliki daya saing ditengah kepungan menjamurnya pasar modern. Hal ini dikatakan Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra saat membuka Lokakarya Revitalisasi Pasar Tradisional di Auditorium Werdhapura The Vilage Centre Jalan D. Tamblingan Denpasar, Senin (27/6). Dikatakan menjamurnya pasar modern di Kota Denpasar harus disikapi secara positif. Untuk itu perlu adanya upaya yang konkrit dan berkesinambungan terhadap keberadaan pasar tradisional seperti upaya revitalisasi dan rekontruksi pasar-pasar tradisional. Dengan upaya tersebut nantinya pasar tradisional akan memiliki kemampuan dan daya saing yang memadai jika berdampingan dengan pasar modern. Dikatakan pula beberapa pasar yang sudah dilakukan revitalisasi seperti pasar Desa Pekraman Renon, Ps. Sudha Merta Sidakarya, Ps. Panjer, Ps. Sindu Sanur dan Ps. Agung Peninjoan dalam perkembangannya ternyata mampu memberi harapan yang baik dan bisa bersaing dengan pasar modern. Hal ini bisa dilihat dari sisi penataan pasar yang terkesan makin rapi, bersih, menarik dan berkwalitas serta dari sisi pelayanan, sonasi maupun faktor kenyamanan juga tampak lebih baik dari sebelumnya disamping mind set para pedagang. Perubahan ini harus terus diketok tularkan kepada pasar-pasar yang lain terutama oleh Pemerintah sebagai regulator utamanya kepada pihak Desa/Lurah. Kenapa kita lakukan hal seperti ini karena menyangkut masalah jati diri serta upaya dalam mewujudkan visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya, ujarnya. Terhadap upaya ini pelan tapi pasti Walikota Rai Mantra sosok muda yang juga pakar di bidang bisnis terus berkomitmen untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar yang sudah dirintis sejak dua tahun yang lalu dan ini mutlak dilakukan, tegasnya. Dengan upaya ini kedepan diharapkan keberadaan pasar modern tidak mematikan keberadaan pasar tradisional yang ada namun sebaliknya akan saling mendukung demi memajukan perekonomian Daerah maupun Nasional dan pasar tradisional akan mampu menjadi pasar idaman bagi para konsumen dengan tampilan yang modern, ramah dan segar. Upaya yang dilakukan Walikota selain mendapat dukungan dari pihak swasta maupun lembaga sosial kemasyarakatan, juga mendapat simpati dan dukungan dari Menteri Perdagangan RI Mari Pangestu yang langsung menggelontorkan dana bantuan sebesar 7,5 milyar saat melakukan kunjungan ke Pasar Agung Peninjoan tahun kemarin. Pada saat itu Menteri Elka Pangestu berharap agar pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar yang sudah direvitalisasi dan direkontruksi bisa menjadi Pasar Percontohan Tingkat Nasional. Lokakarya yang berlangsung sehari ini diikuti oleh ratusan peserta berasal dari kalangan SKPD, Kepala LPD, Kades/Lurah dan para Bendesa dengan menghadirkan nara sumber seperti, Anda Saenan, Prof. Dr. Wy. Sri Suprapti, SE.M.Si, Drs. Didi Sumedi,MBA dan Wayan Geriya (budayawan) dengan materi yang dibawakan seperti; strategi manajemen, dampak revitalisasi pasar, strategi kebijakan dan lain-lain. (Sdn)